Senin, 15 Februari 2016

Arti Touring,Istilah Dan Kode Saat Touring



APA ITU TOURING ??

Sering sekali kita melihat dijalanan bahkan bertemu dengan serombongan orang bermotor dengan kesamaan aksesoris yang sama seperti memakai jaket, seragam ataupun memakai kendaraan yang sama maupun yang berbeda merk atau type motornya. Hal tersebut langsung terlintas dalam pikiran kita bahwa mereka adalah rombongan yang sedang melakukan Touring. Atau bahkan kita sendiri yang melakukan touring.
touring KOMBO CIKARANG


Apa itu Touring? Touring sendiri sama dengan bertamasya yang menyisakan waktu luang kita untuk refreshing ke tempat jauh, bersenang-senang bersama keluarga taupun bersama klub/komunitas bermtor. Ada pula arti kata Touring Bermotor bagaimana? Mungkin sama saja dengan arti yang ada di atas tapi kalau saya definisikan sendiri tentang kata Touring Bermotor adalah jalan jalan ke daerah daerah secara beramai ramai bisa itu memakai kendaraan bermotor atau pun kendaraan roda empat orang yang suka touring itu mempunyai jiwa yang sangat pemberani. Selain persahabatan dan keakraban terjalin kita juga bisa menambah teman, dan yang paling utama adalah harus menghargai satu sama lain. 


Ternyata ada istilah (baca : jabatan) dalam touring , di sini akan dijelaskan satu persatu..
CAPTAIN / ROAD CAPTAIN (RC) : 
Ini dia orang yang bertanggung jawab penuh sebagai Kumenan dalam Touring...Dialah Pemimpin dalam Touring karena apabila terjadi sesuatu maka Tugas Captain untuk menyelesaikan/memutuskan, misalnya : Ketika terjadi sesuatu di jalan Apakah Touring perlu dilanjutkan atau tidak atau yang menjadwalkan kapan pulang balik... tapi tentu saja anggota boleh memberi masukan dan argument...

FOREDER : 
Istilah ini kalau nggak salah berasal dari bahasa Kumpeni, tapi kemudian tetep dipake dengan bahasa sederhana "Foreder" dan kalau diartikan adalah pengawal,tetapi kalau dalam touring kita artikan sebagai pemimpin barisan, dia yang berada di depan barisan (kalau Captain sebagai pemimpin rombongan bisa berada di posisi mana saja, itulah hebatnya touring). Yang menjadi Foreder biasanya dipilih biker yang megerti jalan, bisa memimpin barisan dalam arti ahli mengatur kecepatan dalam perjalanan, mengatur formasi memberitahu kondisi jalan dengan kode tangan/kaki(karena dia yg paling depan) dia akan mengerti kapan kecepatan ditambah, dikurangi, berhenti, berbelok dll.

SWEEPER :
Kalau ini tugasnya nyapu-nyapu, dialah pengawal dalam barisan touring. Dalam sebuah rombongan touring, maka harus dipilih beberapa orang (tergantung jumlah rombongan, sebaiknya tiap 8-10 orang ada seorang sweeper) sebagai pengawal sekaligus pengaman rombongan, dia biasanya di posisi paling sebelah kanan rombongan tetapi bisa berada di depan, ditengah atau belakang rombongan, dialah yang mengatur kerapihan /kerapatan barisan dan mengingatkan / mempertegas perintah dari Foreder... orang yang dipilih biasanya yang mempunyai keahlian berkendara dengan sangat baik.

SAFETY OFFICER : 
Kalau dia posisinya sebagai pengaman jalur/jalan yang akan dilalui, misalnya kalau bertemu dengan simpangan atau juga menunjukkan arah yg harus diambil... kalau jumlahnya rombongan sedikit biasanya tugas ini dirangkap oleh Sweeper, Safety Officer ini biasanya dipilih yang paham jalan yang akan dilalui dan tujuan perjalanan..

TECHNICAL OFFICER : 
Dialah yang berperan sebagai payung dalam rombongan, biasanya kalau yang lain cuma bawa baju maka dia selain bawa baju juga bawa peralatan perbengkelan, memang sangat menyenangkan kalau dalam rombongan touring ada orang yang seperti ini ikut serta..

Selain ada istilah(jabatan), ada juga kode / Isyarat saat touring.
Kode / Isyarat Bikers saat Touring.."
Bagi Mas Bro dan Mbak Bro yang gemar riding & touring bareng teman-teman Klub, ada beberapa isyarat / kode yang biasanya digunakan para Bikers saat konvoi, biasanya kode / isyarat dipimpin oleh seorang Captain Road untuk menunjang unsur keselamatan & mewaspadai hambatan atau rintangan dijalan saat berkendara. Berikut ilustrasi isyarat / kode yang dimaksud..cekibroottt!! :D


Hand code (kode tangan) :
  1. Gunakan hanya tangan kiri.
  2. Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood.
  3. Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom.
  4. Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom.
  5. Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet).
  6. Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point).
  7. Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk.

Foot kode (kode kaki) :
  1. Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri.
  2. Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan.
  3. Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api.
Horn code (kode klakson) :
  1. Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper).
  2. Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop.
  3. Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood.
Aturan Dasar :
  1. Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan.
  2. Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan.
  3. Patuhi semua standar SAFETY RIDER.
  4. Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point.
  5. Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata cara pemberangkatan :
  1. Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (Road Captain).
  2. RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan).
  3. Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (Sweeper).
  4. RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap.
  5. Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata cara konvoi :
  1. dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
  2. tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
  3. posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
  4. atur jarak aman sesuai kecepatan
  5. pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
  6. tidak melanggar lampu merah
  7. teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
  8. nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
  9. hidupkan lampu hazard (opsional)
  10. tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
  11. tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
  12. tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
  13. tidak saling mendahului
  14. pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
  15. usahakan selalu dan tetap tenang
  16. tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata cara di lampu lalu lintas (lalin) atau di persimpangan :
  1. RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
  2. tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
  3. tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata cara konvoi terputus :
  1. Sp memberikan pesan horn code (kode klakson).
  2. RC mengurangi kecepatan.
  3. setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp.
  4. mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj.
  5. setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code.
Tata cara menghalau penyusup :
  1. maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan.
  2. berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup.
  3. Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik.
Tata cara peserta mengalami masalah :
  1. peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan.
  2. RC memberhentikan konvoi.
  3. Sp advice RC bila tidak mengetahui.
  4. Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut.
  5. tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun.
  6. tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur.
  7. bila terjadi kecelakaan minor injured :
    1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
    2. korban dirawat sementara
    3. bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
  8. bila terjadi kecelakaan major injured :
    1. parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
    2. semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
    3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
    4. evakuasi dipimpin langsung oleh RC
    5. RC broadcast berita dan
    6. wajib stop touring
  9. bila terjadi mogok :
    1. klotur emergency stop
    2. ditangani oleh peserta yang mengerti
    3. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
    4. antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.
Semoga tulisan ini dapat membatu teman-teman bikers terutama bagi bikers yang begginer / pemula untuk selalu mengutamakan "Keselamatan Berkendara" dan menghormati sesama pengguna jalan raya lainnya..Keep safety ride & Be smart bikers.. Salam semox KOMBO CIKARANG.